18 Oktober 2018
Aku sendirian, menurut kalian sendiri itu buruk atau bagus? Disaat seperti ini aku rasa sendiri cukup bagus, nyatanya aku bisa kemana-mana sendiri. Ku raih kamera dan handphone, ingin ku ajak mereka mengenal tempat tinggalku sekarang, jangan bertanya aku sudah sholat atau apa, alhamdulillah sudah, bermodal sepeda onthel milik irma, (masih mau bertanya siapa irma? Dia saudaraku kurang lebih hehe), aku ingin berkeliling, setidaknya menghilangkan rasa suntuk sendirian di kost, aku ke arah timur kampus! Kawasan yang tak ingin ku jamah sendirian, aku terlalu takut untuk ke kawasan itu sendiri meskipun ada sepeda dan handphone untuk ke amananku tapi aku rasa itu tak cukup, aku berbalik arah, menuju barat kampus, dan sampailah aku di sebuah tempat, yang sudah tidak asing lagi bagiku, "sawah" tempat aku mengenang masa kecilku, hal pertama yang ingin ku lakukan adalah mengabadikan momen ini, tapi takdir berkata lain, seperti tak ikhlas momen ini di bagikan ke orang lain, baterai kameraku habis duluan, (kok gak pake Hp? Kalian akan tau kenapa aku gak foto pake hpku 😂)
Di sawah aku tenang, duduk sendiri diatas gubuk di iringi lagu fiersa besari dan lagu-lagu yang ada di playlist, sesuai perkiraanku, beberapa orang menyapaku, menghormatiku sebagai seorang perempuan, anak muda yang ingin mengexplore tempat ini, atau mungkin karena style dan kamera yang aku bawa? Perasaanku ini sudah sangat sederhana, dan tak sedikit menatapku dengan pandangan heran, apa yang salah?
Apa perempuan tak boleh sendirian? Aku sedikit takut disini, ini bukan tempatku, seandainya aku dengan style pria mungkin aku sedikit merasa aman dari sekarang, was-was menjalar ke seluruh tubuh, mana ketenanganku? Hilang kemana kau? Kumohon kembalilah, aku membutuhkannya sekarang. Tapi aku tak mau pulang sekarang, matahari belum menyapaku, untuk mencairkan suasana aku membaca buku yang belum juga aku slesaikan, betapa lambatnya aku membaca, huhh! Dan aku menyesal membaca buku ini di situasi yang belum benar-benar cair! "Anak siapakah yang kini dalam kandungan tua Mir? Bagaimana bayi itu nanti kelak? Akan menyerupai siapa? Aku, Mir ataukah Hendrik? Pribumi, Totok ataukah Indo?"
Aku mulai paham situasi ini! Oh gila aku kira Mir hanya mencium Minke, demi apa! Rasanya aku sedikit terpukul, terlalu terlena dengan tokoh minke dalam roman ini, ingin ku berkata kasar!.
Hangat dari mentari mulai menyelimutiku, waktunya aku pulang, mungkin aku kurang pagi untuk menikmati tenangnya di alam, jalanan ramai, dominan pelajar, bukankah sekarang hari libur? Oh tidak ternyata, aku yang sedang libur hari ini hahaha, sedikit miris melihat jalanan di isi dengan anak yang tak lebih besar dariku mengendarai sepeda motor tanpa helm, helm itu hal dasar, seberapa susahnya menggunakan helm? Dari seragam aku tau itu seragam SMP, sekali lagi SMP! Betapa kecilnya mereka dan dengan mudahnya orang tua memberi hak sepeda motor kepadanya tanpa pengaman dasar yaitu helm, bahkan aku yang sebesar ini atau bisa di bilang umurku yang lebih tua dari mereka masih mau menurut ke orang tua kalau naik sepeda motor akan ada masanya, ntah itu kapan.
Di kost sendirian lagi, mungkin cuci baju sedikit menghilangkan rasa bosan, tapi malas menghinggap, betapa malasnya aku, penyakit yang susah aku hilangkan, dan ingin ku berteriak "lapar!", aku bisa menunda lapar tanpa makan nasi tetapi makan yang lain seperti cemilan selama 3 hari mungkin, tapi sekarang hanya ada air dan mie instan lagi, maaf mie instan yang menggoda, sudah hampir 4 hari aku makan kamu terus, aku masih sayang ususku kok..
Tanganku sakit untuk mengepal, rasa sakit itu ada tapi luka tak ada, aku benci hal itu dan aku berpikir, pohon lebih baik daripada samsak 😂
Aku memecahkan rekor yang aku buat sendiri, membaca dan memahami 200 halaman dalam satu jam, aku terikat janji dengan kiki, mau tak mau aku harus cepat memahami buku itu, mencatat hal yang penting dan hal yang tidak ku ketahui, hampir banyak yang tidak aku pahami, melewati batas dari jam yang di tentukan, aku tak menepati janjiku lagi dan lagi! Betapa mudahnya aku berjanji sedangkan menepatinya sangat susah! Benci pada diri sendiri! Bodoh!
Aku menemui kiki di asrama, aku yang telah gugur masuk asrama kembali ke asrama hahaha aku membayangkan bila aku diterima di asrama, jadi apa ya aku? 😂 kiki bilang dia mau pulang dan saranku adalah bilang langsung ke kakak-kakak antara mas raju apa mas adam dia milih mas adam, why?!
Aku terjebak, di suatu tempat yang bernama kontrakan, terlalu malas kembali dan terlalu bosan untuk tidak melakukan sesuatu sampai akirnya aku ke asrama mengambil sepedanya irma dan pulang dengan damai ke kost, welcome bantal, kasur, kipas dan seperangkat alat tulis menulisku, sekarang waktunya menyusun resensi anak semua bangsa, dan jejak langkah, semoga tak malas melanjutkan ke buku selanjutnya.
Dan aku baru sadar sekarang tanggal bagus, 18-10-18, ya nggak bagus-bagus banget sih.
Sampai sore aku hanya tiduran di kost, betapa malesnya aku, apa mungkin aku jelmaan kucing? Dengan panggilan "Neko-tan" panggilan yang diberikan seseorang padaku, ya padahal aku nggak semalas kucing sih hehehe..
Tak sadar aku tidur sampai sore, tanpa mandi aku chat di grup, "ngajak nyore" atau menikmati sore, beberapa yang respon aku, dan itu sudah lumayan cukup, aku datang ke sekret sesuai pesan mbak alvi, sampai disana aku baru sadar kalau mbak alvi ada niat rapat dengan yang lain, mungkin aku akan nyore dengan widya sendiri pikirku, ternyata ada mbak vain yang mau menemani, dan mengajak aku bersama widya ke warung siwil sekitar pelabuhan, rame, mungkin karena murah dan enak, bisa jadi rekomendasi dalam jelajah rasa ala intan, ingin rasanya bisa jelajah rasa, jadi ingat sama teman-teman waktu smk, betapa irinya aku saat itu melihat mereka bahagia bisa menikmati weekend dan jelajah rasa semau mereka, aku kapan? Mungkin belom saatnya.
Aku kembali ke kost saat magrib, apa yang akan aku lakukan ketika aku sendiri? Setidaknya moodku hari ini sangat baik, ya sangat baik, karena bingung mau ngapain, membaca pun malas, padahal membaca saat sepi bukannya lebih asik? Aku sih tidak, aku merasa kesepian.
Ku ambil tas ranselku kembali dan ya seperti biasa saat aku suntuk, aku "ngukur dalan" (ada di kamus KBBI -Kamus Besar Buatan Intan-) sampai aku berhenti di sebuah kostan, aku ingat salah satu temanku menetap di situ, aku akan memanggil namanya, bahkan belum sempat kata awal terucap dia sudah ada di belakangku, oh god! Dia teman atau setan, setidaknya aku punya teman berjalan, saat aku berjalan, aku melihat sesuatu yang menggoda iman ya "teh poci" cukup murah dan mengenyangkan, bukan aku yang membayar tapi temanku hehehe, melanjutkan perjalanan aku bertemu mereka yang berpakaian kostum setan, apa ini masih malam helloween? Bukannya udah lewat? Ini acara apa atau kegiatan apa? Peduli apa aku sama mereka, mereka tak melihatku, menganggap aku tak ada padahal dengan jelas aku memperhatikan gerak gerik mereka yang sedang mengenakan kostum seperti itu.
Aku kembali ke kost, dia masih bersamaku, curhat ceria bisa dibilang, cerita sana sini, dia pecandu rokok, tanpa rokok seperti ada yang kurang katanya, rokok sudah di tangan, korek api pun tak ada, aku tak punya korek api, akhirnya dia beli, dan ya akhir yang sesungguhnya adalah korek apinya menjadi milikku.
Satu lagi kejadian yang membuatku sedikit bahagia, aku bertemu dengan safir, ya benar-benar safir, rambutnya mulai tumbuh dan memanjang tak lagi jadi avatar, aku basa-basi dengannya, dia bersama seseorang, tak akan bisa lama berbincang denganku, aku pun merelakannya pergi berasa temannya, aku baru sadar, anak dari penjual nasi goreng sebelah kostku sangat manis, jangan harap jadi pedofil!
Aku masih disini, sendirian, di kostan, bersama mereka benda yang tak bisa mengungkapkan apa-apa, Aku memilih untuk tidur, bentar-bentar kayaknya aku lupa satu hal, yap! Makan! Aku di beliin nasi goreng sama temenku, karena aku tau besok gak mau makan mie, aku masak nasi dan tadaaaa nasi gorengnya aku makan pake nasi, karbo ketemu karbo, buncit nih perut 😂 setidaknya buat makan besok ada.. ya kan? 😂